Wednesday, August 13, 2008

Impian Bangsa Nyamuk

Pada suatu hari di negara-negara bangsa nyamuk menggelar rapat tertutup yang di hadiri oleh sejumlah petinggi-petiniggi bangsa nyamuk. Mulai Presiden, Wakil Presiden negara nyamuk sampai jajaran kabinet menteriya. Seperti Mentri Pertahanan dan Keamanan (MENHANKAM) Panglima Besar (PANGBES), Menteri Sosial dan Kebudayaan (MENSOSBUD), Menteri Riset dan Teknologi (MENRISTEK) dan menteri-menteri bangsa nyamuk yang lain. Konon rapat tertutup tersebut membicarakan tentang persiapan agresi militer besar-besaran terhadap bangsa manusia.

Presiden : Musim hujan telah tiba sudara-saudara. Artinya, kita harus segera mempersiapkan segala kekuatan kita untuk melancarkan agresi militer tahunan kita terhadap bangsa manusia yang tak pernah mau mengakui keberadaan kita bangsa nyamuk. Bahkan mereka masih dengan bangga membantai saudara-saudara kita yang lemah dengan menggunakan sejumlah senjata kimia andalan mereka yang disebut “baygon, tiga roda, vape, hit, autan” dan senjata kimia lainnya. Bahkan senjata non kimia pun mereka gunakan untuk membantai bangsa kita, seperti halnya “raket listrik, pemukul” dan lain-lain.
Pangbes : Benar Pak Presiden ! Meskipun pada tahun-tahun sebelumnya kita bangsa nyamuk sudah sedikit banyak bisa membalas kekejaman mereka, dengan membunuh beberapa bangsa manusia, tetapi jumlah korban kita sangat tidaklah sepadan dengan jumlah korban bangsa manusia.
Presiden : Oleh karena itu saudara-saudara ! Kita tidak boleh menyerah dan mundur menghadapi mereka. Memang postur kita berbeda dengan bangsa manusia, tapi saya berharap itu tak jadi masalah dan kita tetap semangat juang untuk melancarkan agresi militer ini sampai generasi-generasi kita selanjutnya.
Menristek : Saya setuju sekali Pak Presiden ! Saya sebagai Mentri Riset dan Teknologi, telah menemukan ramuan khusus terbaru yang bisa kita jadikan senjata ampuh dalam agresi kita selanjutnya.
Mensosbud : Apa ramuan yang anda maksud itu saudara Meneristek ?
Menristek : Saya telah menemukan terobosan baru berupa minuman yang saya olah dari darah bangsa manusia seneiri. Setelah melalui proses kimia, minuman tersebut akan berubah jadi racun yang sangat mematikan. Sekali lagi sangat mematikan, bukan hanya menyebabkan korban merasa gatal atau bentol-bentol. Bahkan masa kontaminasinya tidak lagi harus kita tunggu berhari-hari, melainkan hanya dalam hitungan jam saja.
Presiden : Wah ! Bagus saudara Menristek. Tapi apakah tidak ada efek samping bagi setiap nyamuk yang minum ramuan itu ?
Menristek : Ada Pak Presiden. Tapi tidak terlalu jadi masalah. Malah menurut saya, efek samping itu akan menambah wibawa kita dipandangan bangsa manusia.
Menhan : Efek seperti apa yang saudara maksud ?
Menristek : Efeknya adalah nyamuk yang meminum ramuan ini beserta keturunannya akan berubah warna tubuhnya. Kalau kita ketahui bangsa nyamuk terdahulu tubuhnya berwarna polos, tapi peminum ramuan ini dan keturunannya akan berubah warna tubuhnya menjadi belang. Namun hebatnya racun mematikannya secara genetik langsung diwariskan pada setiap keturunan yang di telurkannya, tanpa harus meminum ramuan ini lagi.
Menhub : Kalau begitu itu bagus saudara Menristek dan Pak Presiden !. Berarti kita tidak usah-usah repot-repot lagi merancang pakaian seragam perang lagi. Karena warna belang itu sangat cocok sekali untuk menunjang strategi perang.
Presiden : Benar sekali saudara Menhub. Kemudian dengan perubahan warna tubuh mereka tadi, nama apa yang cocok kita berikan untuk menghargai semangat juang mereka ?
Menristek : Sesuai dengan gejala yang ditimbulkan oleh racun ini, ada nama yang sangat cocok kita berikan, yaitu “Aides Aegepty”.
Pangbes : Saya setuju sekali saudara Menristek. Tapi apa gejala yang ditimbulkan oleh ramuan ini saudara Menristek ? Bisakah anda menjelaskan pada kami. Agar kami bisa tahu kalau racun itu benar-benar berfungsi.
Menristek : Setelah kita masukkan racun ini melalui tusukan kita, gejalanya adalah, dalam hitungan jam korban akan mengalami demam dengan suhu badan yang sangat tinggi, hingga korban merasa lemas, kemudian akan timbul bintik-bintik merah pada sekujur badan korban. Sampai nanti beberapa pembuluh darah mereka akan mengalami kerusakan atau pendarahan. Dan tak lama kemudian korban akan mati.
Menhub : Tapi apakah bangsa sekitarnya tidak menyiapkan ramuan penawarnya ?
Menristek : Mungkin saja. Tapi selama penilaian saya bangsa manusia masih tidak punya kesadaran tentang kebersihan. Malah kecerdasan mereka cenderung tidak mereka gunakan. Oleh karena itu, kita harus menggunakankelemahan mereka itu dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan memaksimalkan proses perkembang biakan kita disampah-sampah, kaleng-kaleng, kamar mandi, kolam dan tempat air lainnya. Sehingga agresi militer kita sekarang dan selanjutnya benar berjalan dengan besar-besaran dan lebih menakutkan bangsa manusia. Kalau perlu menjadi momokbagi kehidupan mereka. Karena semakin banyak nyamukyang berhasil menancapkan racunnyapada satu korban, maka daya membunuh racunnyapun semakin berbahaya.
Pangbes : Benar ! Kemudian disamping kita harus merubah strategi kita. Yaitu kalau biasanya kita menyerang bangsa manusia pada malam hari, maka sekarang harus dirubah menjadi pada siang hari. Karena disiang hari bangsa manusia sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Sehingga tidaklah mungkin menyiapkan perlawanan pada kita. Makanya kita utamakan agresi ini pada tempat-tempat umum dan keramaian.
PRESIDEN : Benar sekali saudara-saudara, saya sangat setuju terhadap pendapat saudara-saudara. Oleh karena itu, saya minta’ saudara Mentri Pertahanan dan Keamanan juga Panglima Besar untuk segera menyiapkan semua bala pasukan kita, untuk segera melancarkan agresi militer kita terhadap bangsa manusia yang saya putuskan “dimulai besok……! Kemudian saudara Mentri Riset dan Teknologi, saya minta anda segera menyiapkan ramuan beracunnya, agar besok sebelum bala pasukan berangkat racun-racun itu sudah siap diminum oleh setiap pasukan. Saudara Mentri Pertahanan, lancarkan agresi ini keseluruh wilayah barat, timur, selatan, dan utara. Sedangkan untuk dipusat saya serahkan sepenuhnya pada Panglima Besar. Dan rapat saya nyatakan “ditutup”.
Setelah Presiden Negara nyamuk memutuskan hasil rapat dan mengetok meja, maka rapat tertutup itupun segera selesai. Dan para petinggi bangsa nyamuk segera bergegas menyiapkan agresi militer besar-besaran sesuai keputusan Presiden.
Keesokan harinya diwarnai bunyi sirene pelepasan bala tentara nyamuk, Pak Presiden didampingi Wakil Presiden dan sejumlah mentri ikut melepasakan keberangkatan bala pasukan itu. Dan sangat mengharukan karena dengan senjata lengkap dan semangat juang, tampak diwajah setiap bala pasukan nyamuk itu kekuatan rasa balas dendam, seakan tak takut lagi menghadapi kematian.
Setelah satu minggu agresi itu berjalan. Presiden bangsa nyamuk yang sedang bersantai minum kopi didampingi ibu presiden dan pengawal kepresidenan di villa termasyhurnya. Mentri Pertahanan dan Keamanan melaporkan dalam Koran mingguan Negara nyamuk, bahwasannya dari semua target wilayah penyerangan, telah terdaftar ratusan jumlah bangsa manusia telah terbunuh oleh racun nyamuk yang telah disiapkan. Spontan Presiden tersenyum bangga mendengar laporan tersebut, seraya tetap berharap bangsa manusia tetap tidak punya ke sadaran tentang kebersihan. Dan juga tetap malas menggunakan kecerdasan akal pikiran mereka. Sehingga tidak pernah akan ada usaha bangsa manusia untuk melawan bangsa nyamuk, dan bangsa nyamuk tak pernah musnah dari muka bumi.

Baca Selengkapnya......

Fenomena Sang Keset

Tahukah anda kalau ternyata keset yang selalu kita injak-injak itu memiliki sisi yang mungkin nilainya lebih baik daripada manusia yang menginjaknya setiap hari itu sendiri

Secara apresiatif, seni arsitektur bangunan sekarang ini kebanyakan menggunakan pelengkap keindahannya dengan menggunakan kêsêt yang biasanya diletakkan di depan pintu masuk utama bangunan atau rumah. Dilihat dari nilai fungsional kêsêt, terpasang sebagai pelengkap adalah untuk menjaga kebersihan dan keindahan seni arsitek yang sudah tertata. Bagaimana tidak, karena jelas sekali tanpa adanya kêsêt, jutaan debu, lumpur dan kotoran-kotoran lainnya dengan sangat mudahnya bisa masuk nunut (numpang red.) ke dalam bangunan melalui kaki, sandal, sepatu, bakiak atau apapun namanya, yang akhirnya mampu merusak nilai keindahan apresiasi yang ada. Malahan lebih hebat lagi, tanpa kêsêt dalam sebuah rumah atau bangunan akan terjadi berbagai macam kejadian. Baik dari kejadian yang sifatnya kebaikan sampai kejadian yang sifatnya keburukan.
Bolehlah kalau kita kaji kejadian-kejadian tersebut antara lain yang sifatnya kebaikan adalah termasuk dengan adanya kêsêt, kaum pengangguran bisa terangkat ekonominya karena menjadi pembantu rumah tangga. Dengan faktor penyebab sang majikan yang tak mampu menjaga kebersihan rumahnya sendiri dikarenakan kesibukan yang ada. Jadi tak pelak kalau Indonesia ini termasuk salah satu negara pengirim tenaga kerja wanita (TKW) ke luar negeri terbanyak setiap tahunnya. Sedangkan yang bersifat keburukan adalah si empunya rumah atau bangunan bisa terlupa kesabaran dengan marah-marah disebabkan kotoran yang ada. Sehingga seringkali kita dengar terjadi kekerasan dalam sebuah rumah tangga terhadap seorang pembantu. Yang kalau kita selidiki faktor penyebabnya karena tidak ada kêsêt dan si pembantu yang sudah kelelahan dengan banyaknya pekerjaan yang ia pikul terlambat membersihkan kotoran tersebut. Bahkan karena tidak adanya kêsêt, lambat laun kaidah ajaran firman Tuhan dan hadits Rosul tentang cinta kebersihan akan pudar.
Tapi dari sekian banyak problematika kêsêt, adakah seseorang manusia yang mendengar kêsêt berteriak meminta hak atas fungsinya atau mungkin juga membentak karena selalu diinjak-injak dan tak pernah dimuliakan? Andaikata sang kêsêt bisa berbicara, mungkin akan banyak sekali cerita yang ia bukukan kemudian diedarkan ke masyarakat luas. Tetapi nyatanya tidak. Sang terhina kêsêt, tak pernah mau berbicara dan bercerita tentang perbedaan kaki, sandal, sepatu, bakiak dan benda lain yang menginjaknya. Apakah berwarna hitam atau putih, mahal atau murahan, bagus atau tidak, berat atau ringan dan lain sebagainya. Bahkan kêsêt dengan rapi sekali menyimpan rahasia tentang aib orang yang menginjaknya. Kêsêt tak pernah ngerasani (membicarakan aib) apakah kaki penginjak kêsêt itu bau tidak enak, kena kutu air, pecah-pecah, boloten (kotor red.), dan aib yang lain.
Hebatnya lagi, si penyabar kêsêt seolah memahami sepenuhnya apa dan bagaimanakah qona’ah (menerima apa adanya) dalam hidup. Karena meskipun selalu diinjak untuk membersihkan dan menelan kotoran, kêsêt tak pernah menolak. Sering juga kêsêt itu sendiri tidak pernah dibersihkan. Andaikata dibersihkan sekalipun, kêsêt dijemur di ramainya jalanan. Sehingga tidak lagi hanya diinjak melainkan ditindih roda kendaraan yang lalu lalang. Kêsêt hanya bungkam menerima ikhlas segala apa yang terjadi pada dirinya dan tak melaporkan penganiayaan sekejam itu pada pihak yang berwajib, atau mungkin meminta balasan kepada Tuhan, serta tak pernah meminta royalti bayaran kepada setiap penggunaya. Sang kêsêt hanya menjadi benda hina yang bertanggung jawab penuh serta memegang teguh konsekuensi terhadap orang yang memerdekakannya dengan rela membeli kêsêt melalui sejumlah uang dari si penjual kêsêt.
Melihat problematika kêsêt yang sedemikian peliknya itu, alangkah ironis sekali kalau kita umat manusia yang bertitelkan khalifah di muka bumi Tuhan ini, malah dikalahkan oleh kêsêt dalam hal kesabaran, qona’ah, tanggung jawab, keikhlasan, konsekuensi serta menyembunyikan aib manusia yang lain. Na’udzubillah! Semoga kita tidaklah termasuk yang demikian. Maka dari itu marilah kita bertafakkur kembali, benarkah lebih mulia sifat kêsêt daripada kita? Atau mungkin memang kita ini saja yang lebih suka berubah manjadi manusia kêsêt………!?

Baca Selengkapnya......

Tuesday, August 12, 2008

Tips Apik Ala Rasulullah SAW.


Stres merupakan penyakit kejiwaan yang semakin hari semakin subur menghinggapi manusia. Terutama bagi mereka yang tak siap menghadapi kesulitan hidup atau tidak mampu mengatasi berbagai persoalan yang menimpa .

Secara spikologis, dalam islam perpektive on the stress Manajement In Journal Rabitat Al – Islam – Bagaimana Jika Stress Menyerang – Dr. Syahid Athar, disebutkan bahwa akibat stress salah satunya yaitu konflik – konflik diantara fikiran, kenyataan, dan kegagalan untuk menerima readitas.
Tak heran bila banyak orang berlomba – lomba mencari ketenangan agar tak mudah dihinggapi stress. Yaitu dengan cara yang tak kalah popular bahkan banyak dilakukan orang, yakni dengan kembali menyakini agama yang diniscayakan dapat menenangkan jiwa seseorang. Sebagai umat islam, maka sudah seyogyanya kita wajib meyakini dan mengimani bahwa bimbingan islam yang berasal dari Al – Qur’an dan Al – hadist merupakan obat dari segala macam penyakit kejiwaan, kegelisahan, stress maupun penyakit mental lainya. Untuk itulah sebagaimana yang ditulis oleh Syahid Athas langkah yang harus diambil oleh orang yang beriman sebagai mana nabi mengambilkanya – saat stress melanda : adalah meningkatkan dzikir sebagai mana yang tertera dalam surat Ar – ra’d ayat 28 yang artinya “ Orang – orang yang beriman dan tentram hatinya dengan cara mengingat Allah. Inggatlah ! dengan mengingat – Nyalah diperoleh ketemtraman jiwa/ hati ”. Jika seseorang tengah dilanda stress, Rosululloh SAW menekankan pula agar kita mempertebal keyakinan diri bahwa hanya Alloh – lah pelindung atas berbagai cobaan yang menimpa kita. Bahwa meningkatkan ibadah sholat Allah berfirman dalam sholat Al – Baqoroh ayat 153 yang artinya : “ Hai orang – orang yang beriman, mintalah tolong ( kepada Allah ) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah berserta orang – orang yang sabar”.
Sikap “sabar” membuat manusia yang tengah dilanda emosi mampu meredam amarahnya pikiranya yang kalut dapat diredam oleh akal dan intuisinya yang jernih. Sementara “ sholat” menjadi senjatanya untuk melebur segala gejolak jiwa yang tidak stabil yang kerap muncul, dalam kehidupan sehari – hari . Ingatlah ! sikap sabar dan ibadah ( sholat ) .

Baca Selengkapnya......